Oleh AHmmad Fauzi Mulji
Tulisan ini
didasari keprihatinan melihat sebagian mahasiswa yang masih enggan untuk
berorganisasi. Banyak alasan yang mebuat mereka enggan untuk masuk atadari alf
berorganisasi salah satunya adalah takut lama kuliah atau prestasi akademik
menurun dan alasan-alasan lainnya. Mereka terkesan mengkambinghitammkan
organisasi, padahal tidak semua orang yang aktif berorganisasi itu kuliahnya
terhambat, malah justru menjadi penunjang aktivitas perakuliahannya.padahal, berorganisasi
sebenarnya merupakan wadah bagi mahasiswa untuk mengembangkan kreativitas dan
potensi diri mereka,
Dalam lingkungan
perguruan tinggi setidaknya ada beberapa tipe organisasi yang dapat menjadi
wadah bagi mahasiswa yakni organisasi Internal Kampus dan Eksternal kampus
Organisasi internal
kamppus dapat diartika sebagai organisasi kemahasiswaan yang berada di
lingkungan kampus yang menaungi mahasiswa di dalamnya. Seluruh pembiayaan
aktivitas organisasi ini biasana di tanggung oleh llembaga perguruan tinggi
bersangkutan. Organisasi ini biasanya meliputi UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa),
HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) , BEM, SEMA, DEMA, dan sebagainya.
organisasi
eksternal kampus tidak hanya memiliki jaringan di dalam kampus tetapi juga
lintas kampus bahkan skala Nasional. Misalnya HMI, PMII, KAMMI, GMNI, dan
sebagainya. Biasanya mereka memiliki perwakilan di setiap kampus berupa
komisariat atau rayon-rayon dan kepengurusannya terstruktur mullai dari tingkat
kampus hingga pengurus pusat.
Tentu masing-masing
organisasi ini memiliki akivitasnya masing-masing, seperti contoh Himpunan
Mahasiswa Jurusan yang menanungi kegiatan-kegiatan mahasiswa masing-masing
jurusan, aktivitas mereka biasanya mengadakan diskusi terkait konsentrasi
jurusan mereka, mengadakan seminar atau lokakarya dan workshop, dan aktivitas
penunjang mahasiswa lainnya.
Dari sekian
banyak organisasi kemahasiswaan yang ada, baik itu di internal maupun eksternal
kampus, mahasiswa sebenarnya dapayt memilah dan memilih, mana yang memang
benar-benar mampu menunjang aktivitas mereka. Selain membina dan membangun
relasi, berorganisasi diharapkan mampu mengaktualisasikan potensi diri
masing-masing inividu mahasiswa yang mungkin di bangku perkuliahan tidak
didapat.
Dengan demikian
sebenarnya,aktif di organisasi itu sangatlah penting bagi kita sebagai mahasiswa
Namun jangan lupa, bahwa organisasi juga harus berjalan seiringan dengan tugas
utama kita sebbagai mahasiswa yang belajar di bangku perkuliahan. Inilah yang
perlu menjadi itik tekan seorang organisatoris. Jangan sampai aktivitas
organisasi juga membuat kita lalai dengan kewajiban kita***)